Sabtu, 05 Februari 2011

Teleskop Hubble Temukan Galaksi Tertua

Teleskop ruang
angkasa Hubble telah mendeteksi
sebuah galaksi baru. Galaksi ini
merupakan galaksi tertua

yang
pernah terdeteksi. Ukurannya yang
kecil juga berpotensi menyimpan
petunjuk bagaimana bintang
terbentuk saat alam semesta masih
berusia muda.
Setitik cahaya kecil dari galaksi itu
yang berhasil ditangkap oleh
telescop Hubble yang mengorbit di
Bumi membutuhkan 13,2 ribu juta
tahun untuk mencapai Bumi.
Artinya, galaksi tersebut hadir
sekitar 480 juta tahun setelah Big
Bang terjadi.
Meski terdapat kemungkinan bahwa
masih ada galaksi lain yang lebih
tua dibanding galaksi yang baru
ditemukan ini, akan tetapi, menurut
para astronom, ia hanya bisa
dideteksi oleh sensor generasi
mendatang yang akan hadir di
teleskop penerus Hubble.
“Kita sudah semakin dekat untuk
mendapati galaksi pertama yang
diperkirakan terbentuk 200 sampai
300 juta tahun setelah Big Bang, ”
kata Garth Illingworth, profesor
astronomi dan astrofisika dari
University of California, Amerika
Serikat.
Galaksi ini, kata Illingworth, seperti
dikutip dari Cosmosmagazine, 27
Januari 2010, berusia jauh lebih tua
dibanding galaksi yang sudah
ditemukan sebelumnya.
“Kami menghabiskan waktu uji
coba selama berbulan-bulan untuk
memastikan. Kini kami cukup yakin
bahwa inilah galaksi tertua yang
pernah ditemukan, ” kata
Illingworth. “Jika dibandingkan
dengan galaksi Bima Sakti kita,
ukuran galaksi ini 100 kali lebih
kecil, ” ucapnya.
Sama seperti pesatnya jumlah
bintang yang ditemukan, demikian
pula dengan jumlah galaksi. Fakta
ini mendukung teori bahwa
terbentuknya galaksi ditempa oleh
daya tarik gravitasi oleh apa yang
disebut dengan dark matter.
Sebagai informasi, astronom
mengukur usia bintang
menggunakan apa yang disebut
dengan redshift. Semakin jauh sinar
tersebut berjalan, semakin panjang
dan semakin merah menjadi
panjang gelombangnya.
Angka redshift yang tinggi
mengindikasikan bahwa objek yang
memancarkan sinar tersebut
berusia tua karena cahaya yang
dipancarkan telah menempuh
miliaran tahun cahaya untuk tiba di
bumi, setelah melewati alam
semesta yang terus meluas.
Adapun galaksi yang baru
ditemukan itu, yakni
UDFj-39546824, ditemukan di
sebuah sektor langit berukuran
seujung jari yang disebut Hubble
Ultra-Deep Field. Ia ditemukan saat
Hubble melakukan pemindaian
selama 87 jam pada tahun 2009
dan 2010 lalu.
Setelah ditemukan, astronom
kemudian menghitung redshift
yang ada dan nilainya mencapai
10,3. Galaksi tertua yang ditemukan
Oktober lalu oleh sekelompok
astronom internasional hanya
memiliki nilai redshift sebesar 8,6.
Temuan galaksi baru ini
dimungkinkan oleh Wide Field
Camera 3 yang dipasang di Hubble
Space Telescope oleh astronot
NASA pada Mei lalu. Kamera baru
itu mendongkrak kemampuan
Hubble setidaknya 30 persen
dibanding sebelumnya.
Akan tetapi, kemampuan
menangkap redshift hingga 10,3
tampaknya merupakan batas
maksimal. Untuk menangkap
redshift lebih dari itu, astronom
tampaknya membutuhkan James
Webb Space Telescop yang baru
akan diluncurkan NASA pada 2014
mendatang.(umi)

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini:

like my blog

anda pengunjung ke-