Sabtu, 02 Juli 2011

Rasa Sakit Hukuman Pancung Secara Medis

Hukuman mati yang
menimpa ruyati binti satubi
beberapa waktu lalu menjadi
topik yang hangat
diperbincangkan, video
eksekusi pancung ruyati dari media arab yang diunduh di
youtube menuai banyak
komentar miring.
secara kasat mata hukuman
mati dengan cara dipancung
terlihat sadis, ekstrim dan menyakitkan. Bagimana
tidak dengan sekali tebas,
kepala langsung terpisah,
darah seketika tumpah
bagaikan air yang keluar
dari galon yang pecah, maka bagi penonton eksekusi
pancung yang memiliki
psikis lemah akan
mengalami gejala mual-
mual, pening sampai
muntah.
Tapi tidak banyak orang
yang tahu bahwa proses
kematian (mau itu karena
sakit parah, serangan
jantung atau stroke maupun
hukuman mati) secara klinis terjadi karena aliran oksigen
ke kepala terhenti, oksigen
dihantarkan darah bersih
dari jantung melalui arteri
utama. Mengenai rasa sakit,
reseptor utama tubuh adalah otak dan syaraf-syaraf yang
menangkap reaksi dari luar
maupun dalam tubuh yang
menyampaikannya ke otak,
jadi bisa dibilang inti dari
kehidupan makhluk hidup terletak di otak. Pembaca
mulai bisa membayangkan,
apakah cara pemancungan
itu yang terbaik bagi si
terdakwa hukuman mati? Kita tidak akan tahu
bagimana rasanya dipancung
karena orang yang sudah
dipancung tidak mungkin
ditanya atau diwawancara.
tetapi kita dapat tahu melalui percobaan serupa terhadap
binatang mamalia dan
kemungkinan yang terjadi
jika aliran darah spontan
terhenti dimana otak hanya
akan survive selama 3-5 menit tanpa oksigen lalu
kemudian mati, sedangkan
pada hukuman pancung
aliran oksigen langsung
terhenti karena arteri utama
terputus dengan rasa sakit yang hanya beberapa detik
setelah syaraf sumsum
tulang belakang/spinal cord
terputus (karena kita tahu
rasa sakit itu sebagai akibat
reaksi syaraf terhadap kondisi intern atau ekstern) Penelitian sains terhadap binatang mamalia yang dipenggal menunjukan; Anjing menjadi tidak sadar 12 detik setelah suplai darah suplai ke otak mereka tersumbat (Roberts 1954). Telah dihitung bahwa otak manusia memiliki cukup oksigen untuk metabolisme disimpan untuk bertahan sekitar 7 detik setelah pasokan terputus (McIlwain dan Bachelard 1985). Namun, otak juga bisa memperoleh sebagian energi dari substrat di kulit kepala dan otot-otot wajah dan leher (Geiger dan Magnes 1947). Dan mati akibat anoxia/kekurangan oksigen aibat pendarahan hebat.
Melalui penelitian di atas dapat disimpulkan hewan dan manusia yang dipenggal akan merasakan sakit kira- kira 7 sampai 15 detik sebelum benar-benar meninggal. Bandingkan dengan kematian akibat tembakan yang membutuhkan waktu 10-20 menit sebelum objek meninggal atau penggantungan yang membutuhkan waktu hampir 20 menit meregang nyawa sebelum akhirnya secara medis meninggal. Begitulah unik dan anehnya dunia, tidak semua yang terlihat sama dengan yang dirasakan

0 komentar:

:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40 :41
:42 :43 :44 :45

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini:

like my blog

anda pengunjung ke-